Pulai adalah pohon yang memiliki lebih dari 300 nama. Nama botani Alstonia scholaris, coba cermati ulang nama di depan. Alstonia [Schol]aris ada kata serapan dari Bahasa Inggris yang memiliki terjemahan "sekolah/pendidikan". Jangan heran yaaa guys kalau ada salah satu perpustakaan terbesar se Asia Tenggara yang memilih poho Pulai ini sebagai tanaman yang menjadi titik pusat dari bangunannya, juga di beberapa titik di sekeliling gedung. Ada yang tau nama perpustakaan itu? lokasinya dimana?.
Benar sekali guys, Balai Layanan Perpustakaan Grhatama Pustaka, lokasinya ada di kota Pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta. Pulai dipilih sebagai titik central dari bangunan Gedung Grhatama Pustaka karena masih banyak filosofi nya. Nanti kita bahas,,
Filosofi pohon Pulai, yang pertama, nama "PULAI" memiliki huruf vokal "U", "A",dan "I", ternyata memiliki kesamaan sajak delapan baris pertama disetiap stansa pada lagu Indonesia Raya 3 stansa
Stansa I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg’riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
Reff:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Stansa II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s’lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P’saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya, Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
Reff:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Stansa III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N’jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S’lamatlah rakyatnya,
S’lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg’rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Reff: Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta!
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Kedua Pohon Pulai memiliki batang utama lurus, memiliki arti memiliki hidup yang lurus/baik. Ketiga Dari batang utama pohon Pulai memiliki rongga, ketika musim penghujan digunakan untuk lewat air, namun dengan demikian, basahnya dinding dalam batang utama sebenarnya cukup untuk kelangsungan hidupnya. pohon yang mengajarkan untuk bijak dalam hidup dan bertindak. Keempat Pohon Pulai berasa pahit, mencerminkan hidup pahit dahulu baru sukses kemudian juga hidup yang memiliki pendirian untuk menangkal serangan dari musuh. Kelima, setiap cabang Pulai tumbuh empat cabang dan kelipatannya, itu mencerminkan filosofi empat menara yang ada di Balai Layanan Perpustakaan Grhatama Pustaka yaitu kesempurnaan orang Jawa jika dipelajari lebih dalam empat pilar itu adalah Prakoso (Perkasa), Wulung (Elang), Wangi (Harum) dan Agung (Besar). Keenam Pulai tumbuhan yang tahan cuaca, ditandakan daun yang hijau sepanjang waktu, merupakan petuah bagi kita semua untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan dan keadaan sekeras apapun. Ketujuh nama botani Alstonia Scholaris dimaknai sebagai tempat menuntut ilmu, manusia diharapkan menuntut ilmu setinggi mungkin, ilmu apapun itu. Kedelapan Pohon Pulai rindang mengayomi yang ada di sekitarnya, diharapkan kita semua mengayomi dan bermanfaat untuk sekitar kita.
Pohon Pulai dulu dianggap masyarakat merupankan pohon angker tapi, pohon ini seperti pada umumnya pohon, yang membedakan adalah filosofi di dalamnya ternyata banyak petuah adi luhungnya.Semoga bermanfaat.
Hiduplah Indonesia Raya.
Stansa II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s’lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P’saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya, Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
Reff:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Stansa III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N’jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S’lamatlah rakyatnya,
S’lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg’rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Reff: Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta!
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Kedua Pohon Pulai memiliki batang utama lurus, memiliki arti memiliki hidup yang lurus/baik. Ketiga Dari batang utama pohon Pulai memiliki rongga, ketika musim penghujan digunakan untuk lewat air, namun dengan demikian, basahnya dinding dalam batang utama sebenarnya cukup untuk kelangsungan hidupnya. pohon yang mengajarkan untuk bijak dalam hidup dan bertindak. Keempat Pohon Pulai berasa pahit, mencerminkan hidup pahit dahulu baru sukses kemudian juga hidup yang memiliki pendirian untuk menangkal serangan dari musuh. Kelima, setiap cabang Pulai tumbuh empat cabang dan kelipatannya, itu mencerminkan filosofi empat menara yang ada di Balai Layanan Perpustakaan Grhatama Pustaka yaitu kesempurnaan orang Jawa jika dipelajari lebih dalam empat pilar itu adalah Prakoso (Perkasa), Wulung (Elang), Wangi (Harum) dan Agung (Besar). Keenam Pulai tumbuhan yang tahan cuaca, ditandakan daun yang hijau sepanjang waktu, merupakan petuah bagi kita semua untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan dan keadaan sekeras apapun. Ketujuh nama botani Alstonia Scholaris dimaknai sebagai tempat menuntut ilmu, manusia diharapkan menuntut ilmu setinggi mungkin, ilmu apapun itu. Kedelapan Pohon Pulai rindang mengayomi yang ada di sekitarnya, diharapkan kita semua mengayomi dan bermanfaat untuk sekitar kita.
Pohon Pulai dulu dianggap masyarakat merupankan pohon angker tapi, pohon ini seperti pada umumnya pohon, yang membedakan adalah filosofi di dalamnya ternyata banyak petuah adi luhungnya.Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment